Thursday, May 10, 2007

Perkembangan caca1


Perkembangan caca memang sangat membuatku antusias, dari hari ke hari banyak hal yang nggak mau aku lewatkan, mulai dari caca yang sudah bisa diajak ngobrol, caca yang mulai ngoceh sendiri, trus udah bisa miring, apalagi waktu mandi aku musti extra hati - hati soalnya caca sukanya main air jadi tingkahnya kadang ngagetin, sekarang malah manjanya tambah parah, sama sekali nggak mau di cuekin walaupun nggak musti digendong diajak bercanda aja dia udah seneng, tapi aku jadi kualahan kalo nggak ada mas oni, aku jadi nggak bisa ngerjain pekerjaan rumah malah kadang nggak sempet mandi pagi ato sarapan tapi kalo mas oni ada dirumah entah lagi libur ato nggak ngajar pagi ya.. aku bisa agak santai. Aku memang selalu merasa beruntung setiap kali memandang wajah caca kalo lagi tidur karena dulu aku nggak pernah kebayang diberi karunia sama Allah dititipi caca yang lucu, gemesin, ngangenin. Sama halnya kalau mas oni tidur kadang aku selalu menyempatkan memandangi wajahnya terasa teduh walau seharian banyak hal yang dilalui apalagi dengan kepenatan kantor.

Aku memang harus sekali lagi bersyukur diberi karunia cinta-Nya melalui suamiku tercinta, mas oni selalu ada setiap kali aku dalam kondisi drop, sedih atau marah. Mas oni selalu menjadi kontrol lahir bathinku dalam kondisi apapun. Aku sangat menyadari kalau aku masih sangat labil ya... bisa dibilang kalo aku masih belum sepenuhnya dewasa, maka dari itu aku sekarang berusaha banget supaya lebih dewasa karena ada caca yang menjadi tanggung jawab kita berdua. Aku jadi ingat waktu caca baru lahir banyak sekali orang yang antusias kebetulan aku juga berdoa semoga selama proses kelahiran aku nggak disendirikan, aku mau ditemani minimal mas oni ada disampingku, Alhamdulillah Allah menjawab doaku dengan menghadirkan banyak kerabat, teman yang bergantian datang karena proses melahirkanku lama 2 hari 3 malam aku harus merasakan kontrkasi yang luar biasa rasanya. Tapi setelah caca lahir rasa yang nggak karuan itu lenyap begitu aja yang tersisa cuma rasa capek langsung deh aku mulai kelaparan di tengah malam,tapi walau di coba makan tetep aja rasanya nggak semangat buat makan, soalnya aku nggak bisa lepas memandangi caca, masih nggak percaya aja kalau caca dah lahir dan aku jadi seorang ibu. Paginya pelajaran pertama buatku untuk menyusui caca, ini juga jadi pelajaran pertama buat caca nyusu, masalahnya caca masih bingung cara nenen yang nyaman buat dia jadi agak ribet buatku dan buat caca. Jadi lucu kalo inget hal - hal kecil yang aku dan caca alami.
Aku memang sudah bertekad nggak akan terlalu lama jauh dari caca karena setiap detik kebersamaan kita belum tentu bisa terulang kalau caca udah menginjak dewasa kelak. Walaupun aku dan mas oni juga dah bersepakat nggak akan memanjakan caca hanya kasih sayang yang seperlunya dan sewajarnya karena kitalah yang akan menulis apa saja dikertas putihnya caca, kami nggak mau kemanjaan yang kita berikan mampu menjadi bumerang buat kita beriga. Semoga aku dan mas oni mampu menjadi orang tua yang bijaksana dan menjadi panutan yang baik bagi keturunan kami.